Mengenai Saya

Foto saya
I'm simple, smart, and cute girl :)

Minggu, 10 Oktober 2010

Potensi Buah Mangga di Bondowoso

      Mangga merupakan salah satu buah yang tidak asing lagi, selain rasanya yang manis ( apabila sudah matang ), buah mangga juga memiliki kandungan vitamin C yang banyak, selain itu mangga juga kaya serat. Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu penghasil mangga di Provinsi Jawa Timur. Daerah Bondowoso yang merupakan penghasil mangga salah satunya adalah kecamatan Botolinggo ( dimana selain mangga, Botolinggo juga merupakan penghasil buah pisang ). Mangga yang terdapat di kecamatan Botolinggo merupakan mangga yang berkualitas, yakni jenis mangga arum manis, gadung, dan lain sebagainya. Namun, ironisnya rata-rata buah mangga yang dihasilkan di jual di daerah lain, padahal mangga tersebut berasal dari kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso. Sangat disayangkan bukan!!!!. Padhal prospek buah mangga bagi Bondowoso merupakan prospek yang bagus dalam menunjang terciptanya kawasan agropolitan di Bondowoso. Selain itu, mangga bisa menjadi ikon Kabupaten Bondowoso selain tape.
         Buah mangga merupakan salah satu buah yang mudah sekali rusak, hal ini dikarenakan mangga merupakan buah  yang cepat matang dan mudah busuk. Maka dari itu buah mangga segar umumnya tidak tahan lama apabila dibiarkan saja ( tanpa dilakukan perlakuan-perlakuan, dan tanpa dilakukan pengolahan ). Atas dasar inilah dimulai pengolahan-pengolahan terhadap mangga supaya mangga tidak mudah rusak, dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pengolahan-pengolahan yang umum dilakukan pada buah mangga adalah pembuatan keripik mangga ( namun hal ini sangat sulit dijangkau oleh industri kecil / home industry, karena harus memakai vacum frying listriknya yang mahal ), selai mangga, dodol mangga, dan olahan mangga lainnya. Yang paling mudah cara pengolahannya dan bahannya pun mudah didapat adalah pembuatan selai mangga. Karena alat-alat yang digunakan sangatlah sederhana, selain itu ketahanan dari selai itu sendiri cukup lama, dan merupakan produk olahan yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Adapun bahan, alat, serta cara pembuatan dari selai mangga tersebut adalah sebagai berikut :
1.   BAHAN
a)      Buah mangga yang telah matang(90%)        1Kg
b)      Gula pasir              0,25Kg (jika rasa mangga manis)
c)      Agar-agar          ½ sdm
d)     Asam sitrat        2 gr
e)      Na. Benzoat       0.5 gr
f)       Air              secukupnya
g)      Pewarna makanan cair secukupnya

2.    ALAT
a)      Pisau
b)      Blender
c)      Baskom
d)     Kompor
e)      Talenan
f)       Wajan Teflon
g)      Timbangan
h)      Timba
i)        Tempat selai ( botol kaca selai atau wadah plastik )
j)        Lap kain
k)      Sendok kayu

3.    CARA PENGOLAHAN
a)      Mangga dikupas lalu dicuci bersih.
b)      Daging buah mangga diiris-iris, kemudian ditimbang sebanyak 1 Kg.
c)      Daging buah mangga dihancurkan dengan menggunakan blender sehingga menjadi bubur buah mangga.
d)     Bubur buah mangga kemudian di masak ( pemasakan menggunakan api kecil ), dengan menggunakan wajan sambil diaduk-aduk, hingga agak mengental.
e)      Masukkan gula pasir perlahan-lahan pada bubur buah mangga yang hampir matang sambil diaduk-aduk hingga rata.
f)       Masukkan agar-agar ke dalam bubur buah sambil diaduk-aduk.
g)      Tambahkan pewarna makanan secukupnya, lalu diaduk hingga merata dan hingga selai matang.  
Dalam praktek kali ini tidak menggunakan asam sitrat dan Na. Benzoat, hal ini dikarenakan selai hanya digunakan untuk waktu yang singkat (± 3 minggu). Sedangkan untuk pembuatan selai secara produksi ( untuk di jual ) maka perlu ditambahkan bahan tambahan pangan di atas.

4.    PENGEMASAN
a)      Botol kaca yang bersih direndam di dalam air, kemudian dibersihkan bagian dalam dan luarnya hingga bersih.
b)      Tuang air bersih dalam panci, lalu masukkan botol kaca dan tutupnya ke dalam panci dan rebus hingga mendidih.
c)      Setelah mendidih botol diangkat menggunakan penjepit dalam keadaan terbalik, lalu botol yang panas langsung diisi dengan selai ( dalam keadaan panas ). Botol diisi hanya sampai 1 cm di bawah mulut botol. Lalu tutup botol kuat dan rapat ( penutupan bisa dengan cara dipres ).
d)     Botol berisi selai mangga lalu dimasukkan ke dalam autoklaf ( pensterilan dengan uap panas ) selama 15 menit.
e)      Pasangkan label pada bagian luar botol, lalu sarungkan botol dengan plastik pengemas kemudian di sealer.
Dalam praktek ini karena hanya dikonsumsi sendiri, bisa tanpa dimasukkan ke autoklaf. Atau selai dikemas menggunakan wadah plastik.

Dibuat oleh : Hilmi Yusan Rosidah